FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KELARUTAN
Faktor yang paling berpengaruh terhadap
kelarutan adalah suhu dan tekanan.
1.
Suhu
Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu
sangat bergantung pada suhu. Pada sebagian besar padatan yang dapat larut dalam
air, kelarutan akan semakin meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C.
Solut ionik yang terlarut pada air bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis)
cenderung berkurang karena perubahan sifat dan struktur molekul air. Selain
itu, tetapan dielektrik menyebabkan pelarut kurang polar.
Kelarutan senyawa organik selalu meningkat
dengan naiknya suhu. Inilah yang mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan perbedaan kelarutan
solut pada suhu rendah dan tinggi.
Suhu mempengaruhi
kelarutan suatu zat. Bayangkan dalam gedung bioskop yang banyak penonton sedang
asyik menonton film dan tiba-tiba gedung tersebut terbakar. Pasti keadaan
orang-orang tersebut akan berbeda, dari keadaan tenang menjadi saling
berdesakan dan menyebar. Demikian pula pada suhu tinggi partikel-partikel akan
bergerak lebih cepat dibandingkan pada suhu rendah. Akibatnya kontak antara zat
terlarut dengan pelarut menjadi lebih sering dan efektif. Hal ini menyebabkan
zat terlarut menjadi lebih mudah larut pada suhu tinggi.
Kelarutan KNO3 sangat berpengaruh oleh kenaikan suhu,
sedangkan KBr kecil sekali. Jika campuran ini dimasukkan air panas, maka
kelarutan KNO3 lebih
besar daripada KBr sehingga KBr lebih banyak mengkristal pada suhu tinggi, dan
KBr dapat dipisahkan dengan menyaring dalam keadaan panas.
Jika kelarutan zat
padat bertambah dengan kenaikan suhu, maka kelarutan gas berkurang bila suhu
dinaikkan, karena gas menguap dan meninggalkan pelarut. Ikan akan mati dalam
air panas karena kelarutan oksigen berkurang. Minuman akan mengandung CO2 lebih banyak bila disimpan dalam
lemari es dibandingkan di udara terbuka.
Pengadukan
Pengadukan juga menentukan kelarutan zat terlarut. Semakin banyak jumlah
pengadukan, maka zat terlarut umumnya menjadi lebih mudah larut.
Luas Permukaan
Sentuhan Zat Kecepatan kelarutan dapat dipengaruhi juga oleh luas permukaan
(besar kecilnya partikel zat terlarut). Luas permukaan sentuhan zat terlarut
dapat di diperbesar melalui proses pengadukan atau penggerusan secara mekanis.
Gula halus lebih mudah larut daripada gula pasir. Hal ini karena luas bidang
sentuh gula halus lebih luas dari gula pasir, sehingga gula halus lebih mudah
berinteraksi dengan air.
2.
Tekanan
Pada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh
terhadap kelarutan; namun biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya dimana indeks i
merupakan komponen, Ni adalah fraksi mol komponen ke i, P
adalah tekanan, indeks T menyatakan suhu kosntan, Vi,cr adalah
volume molar parsial komponen ke i, dan R merupakan tetapan gas universal.
3.
Daya Hantar Listrik
Dalam kehidupan
sehari-hari mungkin Anda pernah menjumpai orang yang kurang bertanggung jawab
terhadap lingkungan, yaitu menangkap ikan dengan menggunakan strom listrik.
Dengan alat tersebut mereka memasukkan aliran listrik ke dalam air sungai atau
air laut. Mengapa air sungai tersebut dapat menghantarkan arus listrik dan ikan
dapat tertraik oleh aliran listrik tersebut? Dalam air sungai terdapat zat-zat
terlarut dan ternyata sebagian dari zat terlarut itu ada yang dapat
menghantarkan arus listrik. Hal itu terbukti dengan adanya ikan yang mati
akibat sengatan arus listrik.
Air murni merupakan
penghantar listrik yang buruk. Akan tetapi jika dalam air tersebut ditambahkan
zat terlarut maka sifat daya hantarnya akan berubah sesuai dengan jenis zat
yang dilarutkan. Contoh, jika dalam air ditambahkan garam dapur, maka larutan
ini akan dapat menghantarkan listrik dengan baik. Tetapi jika dalam air
ditambahkan gula pasir, maka daya hantar listriknya tidak berbeda dengan air
murni.
0 comments:
Posting Komentar